Dd Crow Blog

Butuh bertahun-tahun bagi saya untuk mencari tahu apa gitar yang benar-benar cocok selera saya. Ini adalah proses yang biasanya memang dialami semua gitaris. Selera kita berubah seiring dengan waktu. Ketika saya masih muda, saya selalu ingin bermain seperti shredder. Gitaris-gitaris panutan saya waktu itu  adalah Joe Satriani, Steve Vai, Yngwie dan shredder lainnya. Dan gitar elektrik pertama saya beli waktu itu adalah Ibanez RG ultraneck. Saya juga membeli Brunswick akustik elektrik yang suaranya cukup lumayan. Sekarang, setelah karir bermusik saya makin tumbuh dan saya lebih berfokus ke pembuatan musik dan produksi penulisan lagu, gitar favorit saya juga berubah. Sulit untuk memilih gitar yang benar-benar tepat, karena ada begitu banyak pilihan. Bisa dibilang saat ini ada banyak gitar bagus dengan berbagai tingkatan harga yang bervariasi, banyak juga gitar-gitar yang kurang bagus, untuk itulah kita harus berhati-hati dalam memilihnya. Sebelum membeli gi...

Kesalahan Kesalahan Umum Yang Biasanya Dilakukan Gitaris Pemula: Menganggap bahwa memainkan note dan fingering yang tepat lebih penting daripada memainkan dengan tempo dan timing yang tepat, tempo dan timing bisa dibilang sama pentingnya dengan memainkan note dan fingering yang benar. Menyetel ampli gitar terlalu kencang di dalam studio/panggung, hingga volumenya melebihi suara Drum, sering terjadi kita melihat gitaris pemula yang sok asik sendiri main gitar dengan volume sekeras-kerasnya, bahkan untuk gitaris yang jago sekalipun, bermain musik keras keras dan tidak balance dengan pemain musik yang lain itu tidak asik untuk dilihat/didengar. Satu aturan umum yang berlaku disini, setel volume amplifier secukupnya, dan kalau tidak ada yang menyuruh menaikkan volume, tidak usah dinaikkan. Bermain dengan pedal-pedal efek memang asik, tapi jangan beranggapan bahwa pedal-pedal itu akan memperbaiki skill bermain gitar kamu. Jangan terlalu berambisi untuk memprioritaskan membeli ped...

Kreativitas membutuhkan kebebasan dalam cara berpikir. Penting sekali untuk menghilangkan segala batasan agar kreativitas tidak berubah menjadi sebuah kemononotonan yang diulang.